Kali ini saya akan memberikan sedikit tutorial instalasi arch linux dari instalasi base sampai ke tahap instalasi desktop environtment nya.
Instalasi arch tidak sesulit yang orang lain kira, instalasinya kurang lebih alurnya hampir sama dengan gentoo. Yang membedakan adalah di arch sebagian besar paket yg kita gunakan menggunakan versi binary jadi tidak perlu compile seperti gentoo linux.
Hal yang diperlukan :
1. USB yang sudah ada bootable os arch (saya menggunakan aplikasi ventoy dan iso arch linux)
2. Koneksi Internet (saya menggunakan wifi)
3. Siapkan partisi kosong, (Saya menggunakan Bios Legacy, jika anda menggunakan UEFI sesuaikan untuk membuat partisi EFI kosong, langkahnya nanti bisa dilihat ditutorial dibawah ini).
4. Tentunya komputer yang bisa dipakai dengan sepesifikasi minimal kira-kira :
Ram : 512 MB (recommended 2 GB)
Storage : 800 MB (recommended 20 GB)
Sepesifikasi diatas hanyalah perkiraan yg ditulis oleh beberapa website tentunya bisa berbeda ketika menggunakan beberapa DE seperti GNOME dan KDE.
Pastikan anda sudah berhasil masuk ke boot instalasi arch linux dan memilih menu install medium.
Setelah masuk ke cli kita lanjut instalasi ya..
1. Jalankan perintah ini untuk mengganti layout keyboard ke us, karena rata2 layout keyboard laptop/pc di indonesia menggunakan us :
– loadkeys us
jika pakai keyboard yg berbeda dan tidak umum,bisa dilihat daftarnya di :
ls /usr/share/kbd/keymaps/**/*.map.gz
2. Hubungkan arch ke koneksi internet, disini saya pakai iwctl (karena saya pakai wifi).
– Ketik iwctl lalu enter dan jalankan perintah :
– station wlan0 connect namakoneksiwifinya
– Setelah itu enter, nanti biasanya disuruh masukin password wifi, masukin aja lalu tekan enter.
– Dan untuk keluar dari iwctl ketik exit lalu enter.
*Harap diingat, pastikan ada interface wlan0 nya, untuk mengecek daftar interface yg lain kita bisa cek dlu dengan perintah : device list
untuk melihat daftar wifi bisa dengan perintah : station wlan0 get-networks
dan pastikan untuk menjalankan perintah itu sudah masuk di iwctl
3. lakukan ping google.com untuk testing apakah sudah konek ke wifi, jika sudah lanjutkan ke tahap berikutnya, jika belum coba lagi sampai berhasil.
4. selanjutnya, masuk ke tahap partisi dan pembuatan partisi.
Perlu diingatkan, seblum masuk ke tahap ini harap berhati-hati jika di storage anda terdapat banyak file penting, pastikan lebih teliti dalam menjalankan perintah2nya.
melihat daftar partisi yang ada bisa menggunakan perintah : fdisk -l
jika sudah, contoh disitu akan menampilkan banyak daftar partisi,umumnya kita akan menginstall pada storage primary, biasanya storage primary diawali dengan kode /dev/sda, lalu di dalam storage primary tersebut ada partisinya, seperti dev/sda1, dev/sda2, dst..
maka jika partisi seperti dev/sda1, dst belum ada, anda wajib membuat dengan menggunakan perintah cfdisk, saya tidak akan berikan secara lengkap seperti apa caranya. Yang pasti sesuaikan dengan kebutuhan anda. Yang pasti misalkan kalau anda menggunakan UEFI, wajib membuat satu partisi EFI. Contoh :
– EFI System sebesar 1GB di /dev/sda1
– Swap sebesar 2GB di /dev/sda2
– Partisi sistem / root sebesar 7GB di /dev/sda3
– Home sebesar 5GB di /dev/sda4
kalau anda pakai legacy bios alias belum uefi, anda cukup bikin partisi :
– Swap sebesar 2GB di /dev/sda1
– Partisi sistem / root sebesar 7GB di /dev/sda2
– Home sebesar 5GB di /dev/sda3
Untuk partisi home dan swap itu tidak wajib. Kalau di saya saya biasaya cukup bikin satu partisi sistem saja, dan saya menggunakan legacy bios (belum uefi) :
Partisi sistem / root sebesar 50GB di /dev/sda1
itu hanyalah contoh dan gambarannya kira2 seperti itu, sesuaikan kapasitas yang anda butuhkan berapa GB untuk sistem dan yang lainnya.
Jika sudah pilih quit, lalu lanjutkan saja ke tahap berikutnya yaitu tahap format filesystem. Jika anda belum yakin silahkan coba google dlu. Sebagai contoh dan referensi pembuatan partisinya bisa di cek disini, lihat saja langsung di bagian tahap pembuatan partisinya :
– https://www.linuxsec.org/2018/02/langkah-langkah-instalasi-arch-linux.html
– https://phoenixnap.com/kb/arch-linux-install
5. Tahap format filesystem, jalankan bertahap sesuai urutannya, lalu enter
– mkfs.fat -F 32 /dev/sda1
– mkswap /dev/sda2
– mkfs.ext4 /dev/sda3
– mkfs.ext4 /dev/sda4
Keterangan, untuk uefi kira-kira seperti diatas contohnya, jika sebelumnya kita sudah buat 4 partisi.
Tahap pertama, kita akan membuat partisi efi dan memformat ke fat32.
Tahap kedua membuat swap partisi
Tahap ketiga kita akan membuat partisi sistem yaitu untuk root (/) dan format ke ext4
Tahap keempat kita akan membuat partisi sistem untuk home, dan format ke ext4
Karena saya pakai satu partisi root sebesar 50GB pada sda1, jadi ckup saya melakukan satu perintah :
mkfs.ext4 /dev/sda1
lanjut tahap ke 6
6. Tahap mounting system, sesuai dengan seperti diatas jika menggunkan UEFI
– swapon /dev/sda2
– mount /dev/sda3 /mnt
– mkdir /mnt/{boot,home}
– mount /dev/sda1 /mnt/boot
– mount /dev/sda4 /mnt/home
Kalau di saya ckup seperti ini, karena hanya satu partisi sda1 untuk sistem :
– mount /dev/sda1 /mnt
– mkdir /mnt/{boot,home}
– mount /dev/sda1 /mnt/boot
– mount /dev/sda1 /mnt/home
setelah itu lanjut ke tahap selanjutnya.
7. Untuk memastikan kita sudah konek, ping dlu ke google, ping google.com . Jika sudah konek lanjutkan tahap ini, jika belum ya koneksikan dlu ke internet sampai berhasil jika sudah lakukan langkah dibawah ini dari baris ke baris :
mengganti mirror ke tercepat :
– pacman -S archlinux-keyring
– pacman -Syy
– pacman -S reflector nano rsync wget
– reflector –latest 20 –protocol https –sort rate –save /etc/pacman.d/mirrorlist
8. Install base arch linux, jalankan perintah ini
– pacstrap /mnt base linux linux-firmware base-devel
9. konfigurasi arch linux, jalankan baris ke baris :
– generate fstab :
genfstab -U /mnt >> /mnt/etc/fstab
– masuk mode chroot :
arch-chroot /mnt
– setting timezone :
timedatectl set-timezone Asia/Jakarta
– setting locale :
sudo nano /etc/locale.gen
cari dan hapus pagar dua baris ini :
#en_US.UTF-8 UTF-8
#en_US ISO-8859-1
menjadi :
en_US.UTF-8 UTF-8
en_US ISO-8859-1
– lalu simpan dan jalankan
locale-gen
– tambahkan flag LANG di locale.conf :
echo LANG=en_US.UTF-8 > /etc/locale.conf
– tambahkan hostname (hindari spasi dan _ ):
echo “nugrohoeku” > /etc/hostname
– buat file hosts :
touch /etc/hosts
– lalu, edit dengan nano /etc/hosts lalu isi sperti dibawah, dan jangan lupa simpan :
127.0.0.1 localhost
::1 localhost
127.0.1.1 nugrohoeku
– buat symlink localtime :
ln -sf /usr/share/zoneinfo/Asia/Jakarta /usr/localtime
– ganti password root :
passwd root
lalu isi password baru dan konfirmasinya
– install bootloader dan grub, ini ada dua cara yg sedikit berbeda ketika instalasi grub untuk uefi dan legacy, harap diperhatikan
jika uefi :
– pacman -S grub efibootmgr dosfstools os-prober mtools
– mkinitcpio -p linux
– grub-install –target=x86_64-efi –efi-directory=/boot –bootloader-id=grub_uefi –recheck
– grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg
jika legacy :
– pacman -S grub os-prober
– mkinitcpio -p linux
– grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg
10. install aplikasi dan dependency tambahan yg diperlukan
– pacman -S networkmanager xorg xorg-server
– untuk processor amd : pacman -S amd-ucode
– untuk processor intel : pacman -S intel-ucode
– enable networkmanager :
systemctl enable NetworkManager
systemctl start NetworkManager
11. konfigurasi sudo :
– pacman -S sudo
tambah user baru :
– useradd -mG wheel userbaru
ganti password userbaru anda
– passwd userbaru
edit sudoers :
nano /etc/sudoers
hapus pagarnya, lalu simpan :
#%wheel ALL=(ALL) ALL
12. install DE (pilih salah satu)
– Gnome Minimal :
pacman -S gnome-keyring libinput gnome-shell nautilus gnome-terminal gnome-tweak-tool gnome-control-center xdg-user-dirs gdm
enable gdm for gnome:
systemctl enable gdm
systemctl start gdm
– Install KDE Minimal :
pacman -S sddm plasma konsole dolphin ark kwrite kcalc spectacle krunner partitionmanager packagekit-qt5
enable sddm for plasma :
systemctl enable sddm
systemctl start sddm
13. ketik reboot lalu enter untuk restart, seharusnya sudah masuk dan siap digunakan